Pernahkah Anda merasa bahwa handphone yang Anda miliki merupakan bagian dari diri Anda? Kemanapun Anda pergi, Anda selalu memastikan untuk membawa ponsel, kerapkali Anda merasa cemas atau gelisah apabila tidak memeriksa ponsel tersebut? Jika iya, Anda tidak sendirian karena jutaan orang diseluruh dunia diduga mengalami kecanduan teknologi.
Saat ini teknologi telah menjadi begitu melekat dalam kehidupan kita, sehingga sulit membayangkan dunia tanpanya. Namun, apa yang akan terjadi jika ketergantungan kita terhadap teknologi menyebabkan kecanduan yang tidak sehat?
Baca Juga: Cara Meningkatkan Kapasitas Diri
Apa itu Kecanduan Teknologi?
Kecanduan teknologi adalah perilaku adiksi yang ditandai dengan penggunaan teknologi secara berlebihan, tidak mampu mengatur lama waktu penggunaan, merasa gelisah dan cemas ketika jauh atau tidak menggunakan teknologi. Perilaku Adiksi ditandai dengan ketidakmampuan seseorang untuk mengatur atau mengusai dirinya terhadap suatu kondisi atau situasi tertentu. Kecanduan memiliki berbagai bentuk dan jenis, tetapi kecanduan yang saat ini sedang marak dan membutuhkan perhatian khusus yaitu kecanduan terhadap teknologi.
Orang mengalami kecanduan terhadap teknologi cenderung mengalami kesulitan dalam mengendalikan penggunaan atau pemakaian teknologi, bahkan ketika mereka menyadari bahwa perilaku yang dilakukan menyebabkan masalah dalam kehidupan mereka. Mereka yang menderita kecanduan, juga dapat mengalami gejala penarikan diri ketika tidak menggunakan teknologi.
Tanda dan Gejala Kecanduan Teknologi
Kecanduan terhadap teknologi adalah suatu fenomena baru yang dialami oleh masyarakat modern. Kecanduan ini muncul seiring dengan maraknya penggunaan dan pengembangan teknologi, ini merupakan efek samping dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi masyarakat dan peradaban modern sehingga membutuhkan perhatian khusus dan penanganan segera oleh pemerintah maupun masyarakat. Penting untuk kita mengetahui ciri-ciri dan gejala kecanduan terhadap teknologi:
- Menghabiskan waktu yang berlebihan menggunakan teknologi. Ini merupakan salah satu tanda kecanduan teknologi yang paling umum. Orang yang kecanduan teknologi dapat menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari dengan perangkat yang dimiliki, bahkan ketika mereka memiliki tanggung jawab lain. Seringkali mereka merasa sulit untuk berhenti menggunakan teknologi, bahkan ketika dihadapkan pada situasi sosial. Mereka juga kesulitan untuk memberikan perhatiannya pada hal lain, selain perangkat yang digunakan. Contoh: Menghabiskan sebagian waktu untuk sekedar scroll sosmed, sehingga lupa waktu makan, menghabiskan waktu bersama keluarga dan jam tidur yang berantakan.
- Merasa cemas atau gelisah ketika tidak menggunakan teknologi. Mereka akan merasa cemas atau gelisah ketika tidak menggunakan perangkat mereka. Perangkat yang mereka gunakan memberikan kenyamanan tersendi bagi mereka, sehingga mereka merasa sulit untuk lepas dan berpisah darinya. Contoh: Merasa gelisah ketika tidak membawa smartphone, atau membawanya kemanapun pada hampir setiap aktivitas yang dijalani
- Menjadikan teknologi sebagai tameng. Orang yang kecanduan teknologi seringkali menggunakan perangkat mereka untuk menghindari atau menghadapi masalah. Mereka akan memilih menggunakan perangkatnya untuk menghindar dan melarikan diri dari emosi atau situasi yang sulit. Contoh: Memilih untuk berpura-pura menggunakan hp sehingga tidak ditanyai atau ketika dinasihatin.
- Berbohong terkait waktu yang dihabiskan dalam menggunakan teknologi. Mereka melakukan ini karena malu akan kecanduannya atau karena mereka tidak ingin orang lain khawatir terhadapnya. Contoh: Berbohong mengenai penggunaan perangkat sehingga tidak dianggap sebagai ansos atau tidak memiliki teman
- Mengabaikan kegiatan lain dalam hidup, Mereka yang mengalami kecanduan cenderung mengabaikan pekerjaan, sekolah, atau hubungan. Karena merasa sulit fokus terhadap hal-hal lain selain perangkat mereka. Contoh: mengabaikan tugas sekolah, pekerjaan dan tanggung jawab, mudah terdistraksi dan sulit fokus pada sesuatu yang dikerjakan
- Mengalami gejala penarikan diri. Orang yang kecanduan ini mungkin mengalami gejala penarikan ketika tidak menggunakan perangkat mereka. Gejala ini bisa termasuk kecemasan, gelisah, irritabilitas, dan depresi.
Jika Anda mengalami salah satu tanda atau gejala ini, penting untuk mencari bantuan. Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu orang yang berupaya mengatasi kecanduan terhadap teknologi. Anda dapat berbicara dengan dokter, terapis, atau kelompok dukungan. Ada juga banyak sumber daya online yang dapat memberikan informasi dan dukungan.
Faktor-faktor yang di Duga Menyebabkan Kecanduan
Penyebab kecanduan teknologi bersifat kompleks dan belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa faktor yang di duga berkontribusi dalam membuat kecanduan ini:
- Genetika: Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap kecanduan daripada yang lain. Hal ini terjadi karena mereka mungkin memiliki gen yang membuatnya lebih sensitif terhadap efek menyenangkan atau reward dari teknologi. Misalnya, orang-orang dengan riwayat keluarga kecanduan mungkin lebih rentan terhadap kecanduan.
- Sifat atau kepribadian: mereka yang impulsif, dan memiliki tempramen, atau mudah bosan lebih rentan terhadap kecanduan pada teknologi. Hal ini karena mereka cenderung menggunakan teknologi sebagai pengalihan untuk mengatasi emosi negatif atau menghindar dari masalah ketika menghadapi situasi yang sulit. Misalnya, seseorang yang merasa cemas mungkin menggunakan media sosial untuk mengalihkan perhatian dari kekhawatiran mereka.
- Gaya hidup. Mereka yang rentan terhadap stres, kesepian, atau memiliki banyak waktu luang memiliki kecendrungan untuk menggunakan teknologi secara berlebihan. Hal ini terjadi karena mereka dapat dengan mudah mengakses teknologi dan menggunakannya untuk mengatasi stres, terhubung dengan orang lain, atau mengisi waktu luang mereka. Misalnya, seseorang yang merasa stres di tempat kerja mungkin menggunakan telepon mereka untuk bermain game atau menjelajahi internet untuk bersantai.
- Ketersediaan teknologi. Akses terhadap teknologi yang semakin meluas membuat banyak orang lebih mudah mengalami kecanduan. Hal ini terjadi karena mereka dapat membawa perangkatnya kemanapun mereka pergi, dan mereka dapat menggunakannya untuk berbagai aktivitas, seperti bermain game, jejaring sosial, dan menonton video. Misalnya, seseorang yang bosan di rumah mungkin lebih mungkin menghidupkan televisi atau bermain video game melalui smartphone mereka.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang menggunakan teknologi secara berlebihan mengalami kecanduan. Namun, jika Anda mulai menyadari bahwa semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk menggunakan teknologi, dan hal ini mulai mengganggu pekerjaan, sekolah, atau hubungan Anda, maka Anda perlu memberikan perhatian khusus terhadap masalah ini.
Dampak Dari Kecanduan Teknologi
Kecanduan terhadap teknologi bukanlah suatu hal yang dapat dianggap sepele, kecanduan ini dapat menyebabkan efek negatif terhadap kondisi fisik dan psikis seseorang.
Masalah kesehatan fisik:
- Obesitas: Orang yang kecanduan teknologi cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini karena mereka kerapkali makan makanan tidak sehat atau ngemil sembari berselancar di dunia maya dan cenderung minim berolahraga.
- Kekurangan tidur: Terlalu sering menghabiskan waktu untuk menggunakan teknologi menyebabkan mereka sering begadang dan mengalami gejala insomnia atau kesulitan tidur.
- Kelelahan mata: karena terlalu sering menatap layar dalam waktu yang lama, melewati jam tidur sehingga membuat mata mudah lelah dan terasa sakit.
Masalah kesehatan mental:
- Kecemasan: Mereka yang terlalu sering menggunakan teknologi akan mengalami FOMO (takut kehilangan informasi) atau khawatir melewatkan sesuatu jika tidak menggunakan teknologi. Mereka juga merasa khawatir tentang apa yang dilakukan orang lain di media sosial, dan terkadang membandingkan dirinya dengan orang lain, lebih rentan mengalami gejala kecemasan.
- Depresi: Terlalu sering menggunakan teknologi sebagai tameng atau lari dari masalah membuat kemampuan coping menurun, sehingga rentan terhadap tekanan dan gangguan hiperaktivitas dengan defisit perhatian yang mengarah pada gejala depresi
Masalah hubungan:
- Keluarga: Minimnya waktu yang dihabiskan bersama keluarga, mereka yang mengalami kecanduan cenderung menghabiskan waktunya menggunakan teknologi. Hal ini membuat hubungan tidak harmonis karena jarang berinteraksi dan berkomunikasi.
- Teman: Mereka yang mengalami kecanduan cenderung menghabiskan waktunya menatap smartphone dan jarang berinteraksi dengan temannya. Hal ini lantas memberikan jarak antara mereka dengan temannya. Lambat laun mereka akan kehilangan komunikasi dan interaksi dengan temannya.
Lingkungan Kerja
- Penurunan produktivitas: Mereka yang mengalami kecanduan teknologi cenderung kurang produktif di tempat kerja. Karena kerap kali memeriksa ponsel mereka atau menggunakan waktunya di tempat kerja untuk kepentingan pribadi. Mereka cenderung mengambil waktu istirahat ketika bekerja sehingga lebih leluasa bermain dengan ponselnya, hal ini dapat mengurangi produktivitas mereka.
- Peningkatan absensi: Mereka yang mengalami kecanduan biasanya mangkir dalam bekerja atau tidak hadir dengan berbagai macam alasan. Mereka lebih memilih menghabiskan waktunya untuk berselancar di dunia maya atau merasa kelalahan karena menatap layar terlalu lama.
Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Teknologi?
Mengidentifikasi masalah
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menghadapi masalah ini yaitu mengindetifikasi masalah yang terjadi. Apa yang mendorongmu untuk menggunakan teknologi secara berlebihan? Ketika sudah menemukan akar masalahnya, maka kita akan mengenali pola perilaku yang menyebabkan kecanduan dan mampu mengatasi kecanduan yang kita alami. Hal ini sesuai dengan kata pepatah “Kenali lawanmu sebelum bertarung jika sudah mengenalinya maka kemenangan akan semakin dekat”. Misalnya ketika merasa bosan atau cemas cobalah mengalihkan perhatianmu dengan berolahraga atau bermeditasi.
Atur waktu pemakaian
Ketika sudah menemukan akar masalahnya, ini merupakan waktu yang tepat bagi Anda untuk mengatur batasan dan membuat aturan terkait penggunaan teknologi dalam keseharian. Hal ini mungkin akan sulit ketika Anda mencoba menerapkannya tetapi ingat, penting bagi Anda untuk tetap sabar dan konsisten. Cobalah dengan membuat tujuan-tujuan simple dan mudah dicapai, seperti membatasi penggunaan smartphone hanya 2-3 jam dalam sehari. Ketika kita sudah terbiasa melakukan ini, maka Anda telah siap untuk langkah berikutnya dan mengatur waktu yang tepat dalam menggunakan teknologi.
Temukan Aktivitas lain
Temukan aktivitas lain yang tidak berkaitan dengan teknologi. Kita dapat mulai membaca, berolahraga, menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga atau mencoba menemukan hobby baru. Ketika melakukan hal ini, maka ketergantungan terhadap teknologi akan menurun dengan signifikan
Ketika merasa kesulitan untuk mengatasi kecanduan terhadap teknologi, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya yaitu dengan terapi dan komunitas yang mendukung. Terapi dapat membatu kita mengatasi kecanduan, menemukan akar masalah dan membangun coping yang positif terhadap masalah yang dihadapi. Komunitas yang mendukung membantu kita untuk terhubung dengan orang-orang yang mengalami hal yang sama.
Mengatasi kecanduan terhadap teknologi bukanlah hal yang mudah, namun ada beberapa tips atau saran yang dapat membantumu mengatasi hal tersebut.
- Menghapus sosial media yang ada di HP
- Turn of notifikasi yang tidak terlalu penting dan urgent
- Jauhkan smartphone ketika sedang bersama orang lain
- Temukan tempat yang tenang dan nyaman ketika kamu hendak belajar dan jauhi smartphone sehingga lebih mudah fokus
- Istirahat dengan tidak menggunakan teknologi selama satu hari penuh
- Pastikan tidur yang cukup
- Makan makanan yang sehat
- Rutin olahraga
- Menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga
- Lakukan hal yang menyenangkan tetapi tidak melibatkan teknologi
Jika mengatasi kecanduan yang dialami sangat sulit maka jangan ragu untuk mencari pertolongan professional, kamu juga dapat menggunakan tarot untuk melakukan konseling seputar kecanduan yang dialami.
Editor: Sahara